Kebutuhan
energi di dunia semakin hari semakin tinggi. Untuk mengatasi kebutuhan energi
tersebut, maka diperlukan sumber energi yang tidak terbatas dalam artian tidak
habis walaupun sudah dipanen terus menerus untuk menghasilkan energi. Hal
tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan. Energi terbarukan merupakan sumber energi alam yang dapat langsung
dimanfaatkan dengan bebas. Selain itu, ketersediaan energi terbarukan ini tak
terbatas dan bisa dimanfaatkan secara terus menerus (Andri, 2016). Contoh sumber energi terbarukan antara
lain angin, matahari, gelombang laut, panas, dan air.
Dari
bermacam-macam sumber energi terbarukan yang tersedia, kita dapat memanen
energi yang tidak terbatas. Sebagai contoh di Indonesia terdapat Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menggunakan sumber energi berupa batubara untuk
menghasilkan uap sebagai pembangkit listrik, sedangkan ketersediaan batubara
mempunyai batas ketika diambil dan diolah terus menerus, maka dibuatlah
Pembangkit Litrik Tenaga Air (PLTA) sebagai penopang baru kebutuh sumber energi
listrik dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan.
Dari
berbagai jenis sumber energi terbarukan, salah satu sumber energi yang menarik
untuk diolah adalah panas. Sumber energi panas memiliki banyak media untuk
mendapatkannya. Hal yang paling lumrah dijumpai yaitu panas pada ruangan. Panas
pada ruangan memberikan efek tidak nyaman bagi manusia yang memakai ruangan
tersebut, sehingga di era modern sekarang ini permasalahan tersebut sudah
ditangani dengan memasang AC (Air
Conditioner) untuk memberikan suhu ruangan yang dingin dan nyaman. Namun,
pemasangan AC ternyata memberikan dampak kenaikan suhu luar ruangan yang cukup
tinggi. Sehingga selisih suhu antara dalam dan luar ruangan yang awalnya
seimbang menjadi sangat tinggi.
Efek ketidak
seimbangan suhu akibat pemasangan AC tersebut ternyata tidak sepenuhnya
merugikan. Kita dapat mengolahnya sebagai sumber energi listrik dengan
memanfaatkan perbedaan suhu yang tinggi antara kondisi di dalam dan luar
ruangan dengan menggunakan termoelektrik.
Prinsip kerja dari termoelektrik adalah dengan berdasarkan Efek Seebeck
yaitu "jika 2 buah logam yang berbeda disambungkan salah satu ujungnya,
kemudian diberikan suhu yang berbeda pada sambungan, maka terjadi perbedaan
tegangan pada ujung yang satu dengan ujung yang lain" (Muhaimin, 1993).
0 komentar:
Posting Komentar